Mempercepat umur panen tanaman bayam organik

Sebelumnya saya sudah menguraikan tentang cara budidaya bayam organik. Pada kesempatan kali ini, akan diberikan tips agar umur panen ta... thumbnail 1 summary


Sebelumnya saya sudah menguraikan tentang cara budidaya bayam organik. Pada kesempatan kali ini, akan diberikan tips agar umur panen tanaman bayam bisa lebih cepat. Pada umur 15 hari tanaman sudah bisa dipanen, tanpa mengurangi kuantitas dan kualitasnya.
Budidaya tanaman bayam atau Amarnthus spp. biasanya sudah tumbuh cukup besar dan siap untuk dipanen setelah 20 hari, sejak benih ditebar. Terlebih untuk budidaya bayam organik, mungkin bisa lebih lama dari biasanya. Namun dengan beberapa perlakuan tertentu, ternyata umur panen tanaman bayam bisa lebih cepat.
Tanaman bayam mengalami pertumbuhan optimal bila terkena paparan sinar matahari yang cukup. Tidak kurang dari 7 jam setiap harinya. Tapi sekaligus juga tidak mengalami kekeringan, atau kekurangan asupan air. Kondisi seperti ini biasanya berlangsung di negara tropis pada musim kemarau.
Dengan teknik penyiraman yang tepat, budidaya bayam bisa dipanen lebih cepat dengan hasil melimpah. Hal ini sebenarnya tidak terlepas dari bagaimana menciptakan habitat yang paling sesuai untuk tanaman bayam. Berikut langkah-langkah optimalisasi budidaya bayam secara organik:

1. Penyiapan lahan

Tanah dihaluskan dan dibentuk bedengan dengan bentuk permukaan rata, tidak melengkung seperti busur. Tujuannya agar penyiraman dapat merata sehingga tingkat kebasahannya sama untuk setiap tanaman. Dengan begitu tanaman bayam tumbuh serentak antara bagian pinggir dan bagian tengah bedengan.
Lebar bedengan dibuat 1 meter, panjang 10 meter. Hal ini untuk memudahkan perawatan, seperti penyiraman dan pemupukan. Ketinggian bedengan setidaknya dibuat 15 cm dengan jarak antar bedengan sekitar 20 cm.

2. Pemberian pupuk dasar

Gunakan pupuk kandang dari peternakan ayam potong yang telah kering sebagai pupuk dasar. Pupuk kandang jenis ini memiliki kelebihan saat digunakan dalam budidaya bayam karena memiliki kandungan nitrogen (N) yang tinggi dibanding dengan pupuk kandang dari peternakan domba atau sapi.
Pupuk kandang dari peternakan ayam potong biasanya sudah tercampur dengan sekam padi. Sehingga mudah ditaburkan secara merata tidak seperti pada pupuk kandang dari peternakan domba atau sapi yang teksturnya cenderung menggumpal.
Pemberian pupuk dasar untuk tanaman bayam sebaiknya dilakukan sebanyak 2 lapis. Caranya sebagai berikut, kerok tanah pada permukaan bedengan sedalam 5 cm. Taburkan pupuk secara merata di atas permukaan bedengan yang telah dikerok. Tutup kembali dengan tanah hasil kerokan tadi.
Setelah ditutup oleh tanah, kemudian taburkan benih bayam. Kemudian taburkan kembali pupuk setelah penaburan benih. Sehingga terdapat dua lapis pupuk, yakni di permukaan tanah dan 5 cm di dalam tanah.
Pemberian pupuk secara 2 lapis ini sangat berpengaruh bagi pertumbuhan dan stamina tanaman bayam setelah umur 10 hari. Dengan adanya pupuk organik di lapisan bawah, tanaman bayam akan mendapatkan asupan unsur hara yang tepat waktu. Karena semakin besar tanaman, semakin dalam akar menghujam ke dalam tanah. Di saat yang bersamaan, di dalam tanah telah tersedia unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Tidak usah menunggu penambahan pupuk susulan.



3. Pengaturan drainase

 

Lahan untuk tanaman bayam harus memiliki saluran pembuangan air yang baik. Tanaman bayam tidak menghendaki kondisi tanah yang basah tergenang. Tanaman bayam akan kesulitan menyerap nutrisi bila kandungan air dalam tanah terlalu tinggi. Akibatnya pertumbuhan menjadi lambat, daun agak kekuningan dan mengeras.
Kontur lahan yang sesuai untuk tanaman bayam yaitu apabila terjadi genangan air akibat hujan, air segera dapat berlalu dengan cepat. Sebaiknya kurang dari 10 menit genangan air segera mengalir setelah hujan berhenti.

4. Teknik penyiraman

 

Penyiraman sebaiknya dilakukan 2 kali sehari selama masa perkecambahan, 3 hari pertama sejak benih ditaburkan. Fungsinya untuk menjaga kelembaban benih agar perkecambahan berjalan sempurna. Setelah umur 4 hari penyiraman dapat dilakukan 1 kali sehari, pada pagi atau sore hari.
Penyiraman pada siang hari boleh dilakukan asal tingkat kebasahannya lebih tinggi. Parameternya adalah tanah harus basah tersiram air semua. Volume air yang dibutuhkan biasanya 2 kali lipat dibanding penyiraman pagi atau sore hari. Dengan cara ini, hasil penyiraman pada siang hari, pada saat matahari bersinar terik justru membuat pertumbuhan bayam sangat bagus.
Jika pada sore hari lahan terkena hujan, sebaiknya pada pagi hari dibilas dengan penyiraman secara merata. Tetapi volumenya sedikit saja. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah perkembangan jamur dan bakteri yang menempel ke tanaman akibat percikan air hujan dari tanah.

5. Pemberian pupuk susulan

 

Ketika akan memberikan pupuk susulan sebaiknya tanaman tidak disiram selama 1 hari sebelumnya. Penundaan penyiraman ini gunanya untuk mempercepat penyerapan unsur hara dari pupuk oleh tanaman bayam.
Berikan pupuk susulan berupa pupuk kompos atau pupuk organik lainnya. Taburkan secara merata kemudian bersihkan pupuk yang menempel pada permukaan daun. Caranya, sapu tanaman dengan menggunakan daun-daunan yang lebih besar dan lembut, seperti pepaya atau daun lainnya.
Setelah itu, biarkan terjemur sekitar 2-4 jam. Kemudian siram dengan air secara merata. Sekitar 3 hari setelah pemupukan tambahan, bayam sudah bisa dipanen.


6. Antisipasi serangan jamur

 

Penyakit yang paling sering menyerang tanaman bayam adalah jamur. Untuk mengantisipasi serangan jamur sebaiknya gunakan pupuk hayati cair dalam perawatan. Semprotkan pada saat olah tanah dan saat tanaman berumur sekitar 7 hari.
Pupuk hayati cair mengandung mikroorganisme hidup. Mikroorganisme ini akan menekan perkembangan jamur. Selain menekan perkembangan jamur, pupuk hayati bekerja membantu proses fermentasi bahan organik di tanah untuk menambat N dan melarutkan P dan K. Sehingga jumlah unsur hara yang dibutuhkan bagi tanaman akan tercukupi.

sumber : alamtani.com


Tidak ada komentar

Posting Komentar

Category 2